Senin, 19 Januari 2015



1.       SETIAP KEMENANGAN BUTUH KESABARAN….

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capek, sangat capek …
aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga bicaraku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Waaaaahh… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
hidup ditengah zaman yang begitu modern
hidup ditengah zaman yang lebih jahiliyah dari masa rasul
memerlukan ketabahan hati yang sangat tangguh
memerlukan kesabaran dan pengorbanan yang begitu besar
begitu juga untuk perempuan,
saat ini, Perempuan hanya bagaikan manusia pemuas nafsu belaka
bahkan, kebanyakan perempuan saat ini lebih memilih memamerkan diri mereka
dari pada memelihara, menjaga, dan memuliakan diri mereka sendiri
padahal, ISLAM datang membawa kemuliaan bagi perempuan
tapi saat ini, perempuan begitu sekuler
agama yang " rahmatan lil alamin" tak lagi menjadi pedoman kehidupan
bahkan, bisa saya katakan, zaman ini adalah zaman JAHILIYAH MODERN.

Sabtu, 17 Januari 2015

disaat islam dijatuhkan, dicampakkan, dan dijauhkan
kehidupan seakan kosong,lenyap, sepi tiada tara
manusia semakin SEKULER dan kemaksiatan meraja rela
mungkin memang sistem yang salah, tapi tetap siswa yang jadi korbannya
korban kebobrokan kurikulum dan mangsa dari singa yang buas
saat siswa yang memegang islam dijauhkan
saat siswa dihina karena memegang islam
saat itulah ketabahan benare-benar diuji
memang benar hadits nabi " orang yang memegang islam bagaikan memegang bara api"
mengapa? apabila dipegang erat, maka akan terbakar
apabila dipegang lembut, ia akan padam

peraturan sekolah terkadang tidak masuk akal
dimana mengharuskan siswinya untuk bersolek agar dapat lulus
mengharuskan siswi bak model yang tak dibayar
peraturan yang membuat sebagian siswi menangis
menderita, tersiksa, atau bahkan tersingkirkan

kapan siswi dapat bebas dari kapitalizm??
dimana orang dewasa lainnya??
siswi,, selalu menjadi bahan percobaan negara dalam kurikulum yang bobrok!!

Jumat, 16 Januari 2015

Catatanku

disaat ku jatuh dan semua orang menjauh dari ku, DIA selalu ada untukku.
disaat ku terpuruk bersedih dan semua orang menghina, mencemoohku, DIA slalu ada memberikan kasih sayang-NYA kepadaku.
DIA yang maha kasih, Zat yang tak pernah meninggalkanku walau hanya sekejap.
DIAlah ALLAH SWT

PARA BIDADARI

PARA BIDADARI
Song : Syahnandar, Lyrics : Nafiisah FB
Ketika negeri diliputi kelam
Karena meraja kezaliman
Manusia lemah semakin berjatuhan
Tanpa daya menghentak himpitan
(*) Kala negeri diselimuti hitam
Karena berkuasa kemaksiatan
Manusia senang berlaku liar
Tanpa takut dosa di ingatan
Reff:
Para Bidadari gagah menyibak suram
Mempersembahkan syari’ah bagi peradaban
Sebagai pembebas
Sebagai cahaya
Para Bidadari tampil tegar melawan
Menghantar manusia kembali ke kemuliaan
Sebagai sahabat
Sebagai saudara
Back to (*)
Back to Reff
Merekalah wanita sholihah pemegang janji …
Syahadah mereka
Merekalah wanita sholihah penjaga panji …
Al-Liwa & Ar Roya

Sabtu, 27 Desember 2014

BENCANA DIINDONESIA



BENCANA di INDONESIA

Terkadang,umat islam menyalahkan alam yang rusak.
Terkadang umat malah menghujam, mencela kejadian alam
Terkadang umat islam malah menghujat Allah SWT “Allah ngak adil!! Mengapa bencana selalu diberikan kepada kami??”
Tapi, sadarkah kalian bahwasannya kejadian bencana alam ini akibat ulah manusia?
Ya, alam sudah tak sanggup lagi menanggung beban dosa yang dibuat manusia.
Alam tlah tak sanggup lagi menahan beban maksiat yang dibuat manusia.
Loh kok begitu??
Saya punya buktinya!
Contoh! Kejadian tsunami Aceh 10 th silam, bangunan yang masih berdiri kokoh itu hanya masjid.
Ya, karena masjid adalah tempat beribadah.
Contoh ke-2! Longsor di banjarnegara, bangunan yang masih berdiri kokoh hanya rumah seorang ustadzah.
Mengapa demikian?? Ya karena ia menyebar luaskan agama allah.
Dan masih banyak contoh lainnya.

Dan banjir belakangan ini terjadi bukan karena membuang sampah sembarangan aja.
Tahukah kalian, Alam ini tlah lelah menanggung beban dosa maksiat yang manusia buat.
Contoh, V-days, Natal, Tahun baru, dll
Apalagi saat ini, Negara kita mengadopsi system kufur buatan barat (DEMOKRASI). Jadi, selama system ini ngak diganti dengan menerapkan syariat Allah, maka akan semakin banyak bencana yang terjadi dialam ini!!
Seperti Firman Allah SWT:
“Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Namun, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu. Karena itu kami menyiksa mereka karena perbuatan mereka itu”(TQS Al-A’raf[7]:96)

“telah tampak kerusakan didarat dan dilaut akibat perbuatan tangan manusia supaya Allah menimpahkan kepada mereka sebagian dari(akibat) perbuatan mereka itu, agar mereka kembali (kejalan yang benar)”(TQS Ar-Rum[30]:41)

Senin, 22 Desember 2014

Tahun baru itu HARAM

Wahai akhwat, Rasulullah memang mengajarkan toleransi antar agama
namun, hanya sekadar toleransi,BUKAN ikut-ikutan tahun baru umat YAHUDI & NASRANI.
bukankah Allah swt pernah berfirman "Barang siapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut".
Jadi, jika umat islam ikut-ikutan yang namanya NATALAN, V-Days, TAHUN BARU MASEHI, itu berarti kalian termasuk diantara mereka semua
Bukan hanya ikut ngerayain acara tsb yang hukumnya haram, tapi juga Ikut memberi SELAMAT kepada mereka.

jadi...
Akhwati sekalian,  ubahlah sikapmu menjadi lebih baik..